Karoseri. Apa yang anda pikirkan
pertama kali saat mendengar kata ini. Mobil? Bus? Proses kenteng? Adi Putro?
Bikin bodi? Saya sendiri baru jelas tentang apa itu karoseri pada saat
bekerja di industri ini. Sebelumnya, sampai semester akhir kuliah, saya hanya
sebatas dengar istilahnya saja, namun belum paham benar apa sih karoseri itu.
Padahal saya kerja prakteknya di salah satu ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek)
otomotif, tugas akhir juga mengenai mass transportation, tapi karena nggak
pernah ada yang menjelaskan ya tahunya cuma sebatas "tahu istilah"
saja. Salah saya sendiri sih, kok nggak mau mencari tahu. Jadinya, ketika pada
suatu kesempatan saya diajak diskusi tentang beda antara produk ATPM dan
karoseri oleh teman yang sekarang dapat beasiswa S-2 di Belanda, saya cuma
ngangguk-angguk berlagak ngerti tapi tanpa membalas bicara, soalnya sejujurnya
ya memang belum ngerti, jadi pura-pura aja. Nah, biar kejadian itu tidak
terulang pada anda, saya akan coba jelaskan mengenai hal tersebut.
Kata
"karoseri" berasal dari bahasa Prancis : Carrosserie. Bahasa
Italia menuliskannya : Carrozziere
, sedang bahasa Jermannya : Karosserie. Ada juga istilah Carrozzeria, tapi
tidak jelas ini istilah dari bahasa mana. Dalam bahasa Inggris, biasanya
digunakan istilah Coachbuilder,
Autobody manufacture, atau Body builder.
Pada
dasarnya karoseri dapat diartikan sebagai : suatu usaha jasa pembuatan bodi
mobil beserta interiornya di atas chassis dan mesin yang diproduksi oleh pabrik
lainnya. Dikelompokkan sebagai jasa, karena sebagian besar produksinya adalah
made to order (dibuat jika ada pesanan) bukan made to stock (dibuat sebagai
stok untuk dijual). Selain itu juga karena faktor customizenya sangat kuat, sesuai
dengan apa yang diminta oleh konsumennya. Hal ini di sisi lain menjadi
kelebihan dari karoseri, dimana untuk permintaan dengan fungsi-sungsi khusus
(special vehicle) yang jumlahnya hanya satu buah pun dimungkinkan untuk dibuat.
Chassis adalah rangka utama yang menjadi landasan dasar untuk meletakkan bodi
kendaraan. Chassis juga menjadi "tempat duduk" dari berbagai macam
komponen dasar yaitu mesin, transmisi, dan suspensi. Secara garis besar
pekerjaan karoseri dapat dilihat pada gambar di bawah.
Dari
gambar tersebut dapat dilihat bahwa karoseri "hanya" bertanggung
jawab terhadap bodi eksterior dan interiornya. Sedangkan masalah mesin,
transmisi ataupun suspensi pihak pembuat chassislah yang bertanggung jawab.
Namun karena secara keseluruhan performance kendaraan bergantung pada bermacam
faktor seperti berat, dimensi, keseimbangan dan pembagian titik berat,
penampilan, kenyamanan, dan lain-lain, maka baik karoseri maupun pihak ATPM
memiliki ketergantungan dan korelasi yang sangat erat dalam menciptakan sebuah
kendaraan yang laik jalan.
Karoseri identik dengan proses handmade/manual untuk bodinya. Maksudnya
handmade disini adalah membuat mobil dengan ketrampilan. Ya, kalau anda
membayangkan seperti kita membuat prakarya dari kertas karton dan digunting-gunting
sesuai pola kemudian dilipat dan dilem hingga menjadikan sebuah bentuk, ya
memang seperti itu maksudnya handmade. Cuman bedanya kalo buat mobil pakenya
plat besi alih-alih karton, guntingnya pake gerinda, dan ngelemnya pake mesin
las. Gimana kalo bentuknya rounded yang banyak melekuk-lekuk. Ya tinggal
dipanasi pakai las, kemudian diketok-ketok pake semacam palu. Prosesnya
kemudian adalah dihalusin pakai namanya dempul, sebelum dicat jadi mulus. Hal
ini di satu sisi merupakan kekurangan karoseri. Dimana kualitas bodi, tingkat
presisi, kesamaan satu mobil dengan lainnya relatif rendah dibanding
mobil-mobil keluaran pabrikan ATPM. Karena ketergantungan terhadap skill
manusia masih sangat tinggi. Namun disisi lain justru menjadi kelebihan karoseri.
Apapun bisa dibuat, adalah nilai plus yang paling tinggi. Mau bentuk yang
melungker-melungker, fungsi yang aneh-aneh, atau mau jadi yang satu-satunya di
Indonesia pun dimungkinkan. Coba saja pesan mobil Isuzu Elf eksklusif satu biji
yang ada toilet di dalamnya, plus kursi pijat dan minibar buat santai, ke
produsen ATPM-nya, mana bisa mereka sediakan. Nah, disinilah karoseri yang akan
berperan membuatnya.
Namun dewasa ini, perkembangan teknologi juga banyak diterapkan di karoseri di Indonesia.
Sehingga sudah banyak proses yang tadinya handmade dialihkan dengan menggunakan
berbagai macam alat bantu. Penggunaan mesin-mesin, otomasi, alih teknologi
dengan tenaga asing, penerapan konsep manufaktur sudah sekitar satu dasawarasa
lalu mulai diterapkan oleh perusahaan karoseri-karoseri besar, untuk
meningkatkan kualitas produknya. Konsekuensinya keberagaman yang dimungkinkan
tadi mulai dibatasi dan dikurangi. Pada prinsipnya, jika produksi secara low
volume (jumlah sedikit) dan spesifikasinya khusus maka proses handmade akan
lebih banyak digunakan, dan jika high volume (jumlah banyak) maka produksinya
pun akan mengarah ke manufaktur dengan spesifikasi yang umum.
Sumber tulisan : http://indonesiancardesign-karoseri.blogspot.com/2008/02/arti-dan-definisi-karoseri_2446.html
No comments:
Post a Comment